Melansir dari APJI, di Indonesia sendiri 78,19 % warganya telah tersambung ke internet. Atau sekitar 215 juta dari 275 juta jiwa di seluruh Indonesia. Sementara DataReportal menyebut bahwa waktu yang dihabiskan untuk berselancar di internet mencapai 12 trilyun jam.
Dari semua data ini timbul pertanyaan, bagaimana cara memanfaatkan potensi ini? Jawabannya tentu dengan menyambungkan website dengan hosting. Lalu apa itu hosting? Bagaimana cara kerjanya? Bagaimana cara menjadi penyalur hosting tanpa modal besar? Simak jawaban lengkapnya di artikel ini.
Apa itu Hosting dan Bagaimana Cara Kerjanya
Hosting adalah sebuah layanan yang memberikan kamu kuasa untuk menyimpan semua data website atau aplikasi website dan membuat orang lain bisa mengaksesnya dengan berbagai perangkat yang tersambung ke internet.
Pemberi layanan hosting akan memberikan server dan bandwith. Server berguna untuk menyimpan data website secara online. Sementara bandwith yang akan membuat semua data itu bisa diakses orang lain ataupun crawler bot Google.
Bagaimana cara kerja hosting? Pertama, server hosting menyimpan semua data yang dibutuhkan website. Lalu seseorang mengetikkan nama website kamu di browser.
Browser akan meminta server hosting untuk mengirimkan semua data dan file website. Selanjutnya server hosting meresponnya dengan mengirim website beserta datanya lewat internet. Dengan begitu pengunjung bisa mengakses websitemu.
Meski cara kerjanya terlihat mudah. Namun tidak semua hosting bisa diandalkan. Bahkan tidak sedikit di antaranya yang sering down, akses internet lambat hingga keamanan yang kurang memadai dari serangan cyber.
Jenis-jenis Hoting yang Ada
Setelah mengetahui apa itu hosting, maka kamu juga perlu tahu kalau layanan ini tidak hanya satu jenis saja. Jangan sampai menjadi reseller hosting tapi tidak tahu mengenai ini! Setidaknya ada 4 jenis hosting yang biasa tersedia di perusahaan web hosting. Berikut ualasannya:
1. Shared Hosting
Jika boleh mengibaratkan, shared hosting ini mirip kos-kosan. Kamu menyewa satu kamar yang mana listrik, air, dan ruangan itu terbatas. Serta mesti berbagi dengan orang lain. Dalam hal website, berarti dengan website lain. Jika website lain terlalu banyak menggunakan “tempat”, websitemu akan ikut terdampak. Lantaran server hingga hosting yang menyambung ke internet digunakan bersama-sama.
Baca juga: Shared Hosting itu Apa Sih? Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
2. Cloud Hosting
Jenis hosting satu ini ibaratnya kamu mengontrak rumah dengan banyak kamar. Jika satu kamar tidak bisa digunakan, masih ada kamar lain yang bisa berguna. Dalam kasus website, kamu tidak berbagi dengan website manapun. Meskipun satu server hosting down, websitemu tetap bisa online dengan kecepatan akses yang sama.
Baca juga: Ketahui Kelebihan Cloud Hosting dan Bagaimana Cara Kerjanya
3. VPS Hosting
Hosting yang satu ini memiliki karakteristik mirip shared hosting tapi memiliki sumber daya setara atau bahkan lebih besar ketimbang cloud hosting. Kamu berbagi server dengan website lain. Namun masalah website lain tidak berdampak pada website milikmu. Masalah pada websitemu juga tidak akan berdampak pada website lain yang menyewakan tempat yang sama.
4. Dedicated Hosting
Jenis hosting yang satu ini adalah yang paling besar. Ibaratnya kamu menyewa rumah besar, memiliki banyak kamar yang luas-luas, dan halamannya luas. Kekurangannya, tidak seperti jenis hosting sebelumnya, penyedia hosting tidak mengurus keamanan “rumah besar” ini. Kamu yang mengurus semuanya. Bahkan juga dengan pengelolaan “kamar-kamar” datanya. Penyedia hosting hanya mengelola server fisik yang kamu sewa saja.
Peluang Menjadi Reseller Hosting
Apa itu reseller hosting? Reseller hosting adalah individu atau perusahaan yang menjual kembali hosting dari provider ke customer. Selain bisa mendapat untung dari penjualan langsung, beberapa provider juga memberikanmu komisi dari tiap penjualan.
Wow, potensial sekali! Tapi bukan hanya itu saja keuntungan yang bisa kamu dapat. Berikut keuntungan lain menjadi reseller hosting:
1. Modalnya Lebih Murah
Modal yang kamu keluarkan untuk menjadi reseller hosting terbilang sangat murah. Cukup melakukan deposit minimum, kamu sudah bisa menjual hosting yang disediakan provider. Tidak perlu perlu memiliki teknologi, infastruktur dan tim ahli yang menunjang.
2. Bisa Fokus ke Bisnis
Sebagaimana penjelasan sebelumnya. Reseller hosting cukup merencanakan pemasaran dan bisnisnya saja. Persoalan teknis hosting serahkan pada provider hosting yang kamu pilih.
3. Membangun Brand Sendiri
Dengan menjadi reseller hosting, kamu dapat mendirikan dan membangun nama brand-mu sendiri. Customer tidak akan tahu hosting yang kamu sediakan berasal dari oranglain atau murni milikmu sendiri.
4. Full Support dari Provider Hosting
Provider hosting akan memberikan bantuan 24/7 selama kamu menjadi reseller mereka. Hal ini memungkinkan kamu bisa memberikan bantuan ke customer tanpa halangan waktu.
5. Berpotensi Keuntungan Lebih Lagi
Selain menyewakan hosting, kamu bisa mendapat keuntungan lain dengan menjual setifikat SS, pembuatan website dan pendaftaran domain. Sehingga keuntunganmu bisa berlipat-lipat.
Baca juga: Perbedaan Domain & Hosting serta Fungsinya untuk Sebuah Website
Tips Sukses Menjadi Reseller Hosting
Tidak sabar untuk jadi reseller hosting? Eits, tunggu dulu! Kamu harus tahu dulu bagaimana cara memulainya dengan benar. Kalau salah langkah bisa malah rugi, lho! Ikuti langkah-langkah memulai bisnis reseller hosting berikut:
1. Buat Business Plan
Bisnis apapun membutuhkan perencanaan yang matang. Agar bisa meminimalisir risiko kebangkrutan. Bahkan bisnis reseller hosting ini juga sama-sama membutuhkan perencanaan yang tidak asal. Pasalnya, target market paling basah ya pebisnis juga. Perencanaan yang matang bisa membantu startegi pemasaranmu nantinya.
2. Pelajari dan Sediakan Hosting Serta Paket-paketnya
Seperti halnya semua pebisnis. Mereka harus mengetahui produknya secara detil. Pelajari hosting dan seluk-beluk teknis yang berkaitan dengannya.
Seperti soal server, bandwith dan jenis-jenis hosting.
Jangan sampai saat pelanggan bertanya, kamu slow respon. Bisa-bisa pelanggan lari semua karena merasa kamu kurang kompeten sebagai penyedia hosting.
3. Siapkan Modal
Meski hanya menjadi reseller, kamu tetap butuh modal. Bukan hanya sekedar saat mendaftar menjadi reseller. Pemasaran dan promosi pun butuh modal. Seperti membuat iklan Google, iklan Facebook ataupun optimasi SEO website.
4. Pilih Provider Terpercaya
Ini sangat penting! Pilih provider bukan hanya yang memberikan persyaratan deposit paling terjangkau saja. Namun juga harus yang sudah dipercaya banyak orang. Silakan riset ke review di pointer mereka di Google Maps ataupun halaman social media mereka. Jika bertabur bintang lima, berarti
provider tersebut memang berkompeten.
5. Tetapkan Strategi Marketing
Tetapkan segmentasi pasar, cara promosi, tempat promosi, alur pemasaran dan lain sebagainya. Terapkan semua yang berpotensi membawa penjualan ke bisnismu. Agar lebih banyak cuan masuk dan bisnismu terus berkembang.
6. Tawarkan Harga yang Tepat
Berhati-hatilah saat menentukan harga. Terlalu murah, untungmu bisa-bisa tidak menutup pengeluaran. Harga terlalu tinggi, segmentasi pasarmu semakin sempit. Kamu perlu banyak-banyak riset untuk penentuan harga ini.
Bagaimana? Sudah siap memulai karir baru sebagai reseller hosting? Pastikan kamu mempelajari dulu segala hal tentang hosting. Siapkan juga modal, perencanaan bisnis, startegi pemasaran hingga harga paket-paketnya. Setelah semuanya siap, kamu bisa mulai memesan hosting murah di provider hosting terpercaya. Yaitu penyedia hosting di Indocenter.