Enkripsi adalah cara pengamanan agar data kamu tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. Kata enkripsi mungkin sering kamu temukan ketika menggunakan salah satu aplikasi chatting. Dimana terdapat tulisan bahwa ‘chat kamu dengan orang lain terlindungi enkripsi’.
Bagi kamu yang merasa penasaran tentang apa itu enkripsi, artikel ini akan membahas terkait apa itu enkripsi, cara kerja, jenis, contoh penggunaan, dan apa pula perbedaannya dengan hashing.
Apa Itu Enkripsi?
Secara sederhana, yang menjadi definisi dari enkripsi adalah cara untuk mengacak data. Tujuannya agar data tersebut tidak terbaca oleh orang yang tidak berhak mengaksesnya.
Namun secara teknis, enkripsi adalah proses mengubah data yang sebelumnya mudah bagi siapapun untuk membacanya atau human-readable plaintext menjadi data yang tidak bisa terbaca oleh manusia atau incomprehensible text. Sedangkan teks yang sudah melewati proses ini bernama ciphertext.
Inilah alasan mengapa banyak aplikasi chatting menggunakan enkripsi untuk layanan keamanan mereka. Tujuannya agar tidak ada pihak lain yang bisa membaca apa yang pengirim bagikan pada penerima pesan. Sekalipun ada yang bisa meretas, hanya bisa membaca teks random yang tidak mungkin memahaminya. Sekalipun bisa, membutuhkan keahlian cryptographic key yang mumpuni.
Apa itu cryptographic key? Yaitu karakter yang gunanya untuk menjadi kunci bagi algoritma enkripsi. Selain bisa mengacak kalimat yang mudah terbaca menjadi kalimat-kalimat random, juga bisa bermanfaat untuk mengembalikannya menjadi plaintext atau ke bentuk semula.
Kalimat acak yang muncul tidak terjadi begitu saja. Melainkan ada sistem algoritma tertentu yang mengatur proses pengacakan itu. Dan pengacakan data yang baik adalah yang tidak mudah terpecahkan oleh semua orang.
Cara Kerja
Kamu sudah tahu apa itu penjelasan tentang enkripsi dan tujuannya. Sekarang waktunya kamu tahu bagaimana cara kerja fitur keamanan sebagian besar aplikasi chatting ini. Secara garis besar, proses pengacakan data terjadi dengan cara menggunakan kata sandi atau cipher dan variabel kata kunci.
Encryption bisa menggunakan satu kata kunci, dua kata kunci yang saling berhubungan atau symmetric cipher dan dua kata kata kunci yang tidak saling berhubungan atau asymmetric chiper. Untuk memperjelas terkait kata kunci ini, kamu bisa langsung membaca penjelasan berikut ini.
1. Cipher simetris atau symmetric cipher
Ini merupakan proses pengacakan yang menggunakan satu kata kunci. Biasa memiliki sebutan shared secret atau secret key encryption. Perangkat komputer yang menjalankan perannya sebagai petugas enkripsi membagi kode rahasianya pada pihak yang bertugas agar pesannya bisa terpecahkan.
Kata sandi yang sering proses ini gunakan adalah advanced encryption standard. Negara yang sering menggunakan kata sandi ini adalah negara Amerika untuk melindungi data penting negaranya.
2. Cipher asimetris atau asymmetric cipher
Cipher asimetris adalah proses pengacakan yang menggunakan dua kata kunci yang saling beraturan. Biasa dengan istilah public key encryption. Untuk perlindungan yang lebih baik dan kuat pada data yang akan terproteksi, menggunakan kunci berupa bilangan prima. Dan sering menggunakan algoritma temuan Rivest Shamir Adleman.
Jenis-jenis Enkripsi (H2)
Melihat cara kerja proses ini di atas, jenis enkripsi terbagi menjadi 2 macam, yaitu public key dan private key. Berikut penjelasannya :
A. Public Key (Menggunakan Kunci Asimetris)
Menggunakan 2 kunci, yaitu public key dan private key. Cara kerjanya cukup sederhana. Misalkan ada 2 orang saling berkirim pesan. Pengirim melakukan enkripsi data dengan menggunakan public key sebelum mengirim pesan. Setelah pihak penerima menerima data, langsung menerjemahkan pesan yang ada menggunakan private key yang dimiliki oleh penerima.
B. Private Key (Menggunakan Kunci Simetris)
Cara ini berkebalikan dari cara sebelumnya. Pengirim terlebih dahulu akan membagikan private key pada penerima sebelum mengirim pesan. Setelah pesan terkirim, penerima akan menerjemahkan pesan dengan private key yang telah mereka terima dari pihak pengirim. Sehingga mampu membaca dan menerjemahkan pesannya dengan baik.
Contoh Penggunaan
Perlu kamu ketahui bahwa enkripsi adalah bagian dari cyber security. Tapi tidak hanya untuk kepentingan pengamanan cyber saja. Proses pengacakan ini juga berfungsi untuk berbagai hal lainnya. Seperti :
1. Data Encryption
Pengacakan data berfungsi sebagai cara untuk melindungi informasi pada backup server, data warehouse dan data server. Khusus untuk data warehouse yang melibatkan data besar, memerlukan penanganan oleh ahli IT dan security engineer agar keamanan menggunakan teknologi ini bisa terjamin.
2. File Encryption
Bagi kamu yang ingin mengamankan data penting dalam folder di perangkat, bisa mencoba menggunakan proses pengacakan file. Pada sistem penyimpanan cloud, terdapat software khusus yang bisa mengamankan file dari sasaran para hacker. Sehingga data aman karena hacker kesulitan untuk memecahkan sandi enkripsi tersebut.
3. Enkripsi Pesan
Beberapa aplikasi chatting menggunakan enkripsi untuk mengamankan data penggunanya. Seperti Telegram, WhatsApp, Line, dan aplikasi chatting lainnya. Ini merupakan cara teknologi cyber untuk melindungi data pengguna agar tidak terbaca oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab seperti hacker dan sejenisnya.
Oleh sebab itu, pilih aplikasi chatting yang menyediakan layanan ini pada keamanan pesan. Agar terhindar dari peretas yang mencoba untuk mencuri atau merusak data tersebut.
4. Endpoint encryption
Endpoint encryption merupakan teknologi perlindungan yang harus ada pada semua perangkat komputasi seperti laptop, tablet, server, dan lain sebagainya. Karena Endpoint encryption merupakan perlindungan pada OS dari serangan corrupt boot file atau keylogger yang bisa mengakses dan mengambil data tanpa izin.
Perbedaannya dengan Hashing (H2)
Banyak yang mengatakan bahwa enkripsi dan hashing adalah hal yang sama. Namun nyatanya enkripsi dan hashing adalah dua hal yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan diantara keduanya :
A. Kemampuan
Jika melihat dari kemampuannya, enkripsi memiliki kemampuan dua sisi. Sedangkan hashing hanya satu sisi saja. Yaitu enkripsi bisa mengembalikan lagi teks yang sudah berubah. Sedangkan hashing tidak bisa mengembalikan teks yang telah berubah menjadi bentuk semula.
B. Jenis Algoritma
Enkripsi menggunakan dua jenis algoritma. Yaitu algoritma simetris dan asimetris. Berbeda dengan hashing yang hanya menggunakan satu algoritma saja. Yaitu algoritma hashing.
C. Fungsi
Jika dilihat dari segi fungsi, hashing dan enkripsi juga memiliki fungsi yang berbeda. Hashing berfungsi untuk menghindari duplikasi data. Sedangkan enkripsi berfungsi untuk melindungi data. Baik saat penyimpanan atau pengiriman.
Hashing sering digunakan untuk melindungi berbagai hal penting. Seperti password atau tanda tangan digital. Sedangkan encryption sering berfungsi sebagai perlindungan dalam percakapan di aplikasi chatting atau file dalam penyimpanan cloud.
Tak hanya itu saja. Enkripsi juga sering digunakan pada SSL melalui HTTPS. Fungsinya adalah melindungi data pribadi pengunjung website. Terutama pada website yang menampung data penting dari pengunjung. Proses pengacakan ini juga memberikan integritas data website. Sehingga tidak mampu dirusak atau dimodifikasi.
Gunakan Enkripsi yang Berkualitas!
Mengingat enkripsi adalah sistem keamanan cyber yang sangat penting, maka pilihlah website yang menggunakan SSL. Atau kamu bisa langsung beli SSL di Indocenter dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau.