Jika kamu seorang pemula di bidang pengembangan dan pengelolaan website, jangan kaget karena akan ada banyak istilah teknis yang harus dipelajari agar web bekerja maksimal. Application Programming Interface atau disingkat API merupakan salah satu pembahasan yang penting agar pengelolaan web berlangsung lebih praktis dan efisien. Pada artikel kali ini, kami akan secara khusus membahas tentang apa itu API, jenis-jenisnya, manfaat, serta cara penggunaannya.
Apa itu API?
Keberadaan API membuat proses pembangunan dan pengelolaan website jauh lebih mudah dan praktis. Kamu tidak perlu selalu menggunakan cara manual, sebab posisinya sebagai interface sanggup menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. Seperti seorang pramusaji restoran, API berfungsi menghubungkan pelanggan dengan juru masak. Posisi kamu sebagai pelanggan adalah membuat pesanan, lalu pramusaji akan berkoordinasi dengan koki untuk mengantarkan makanan ke meja kamu sesuai pesanan.
Jadi, Apa itu API? Singkatnya, ini merupakan perangkat yang berposisi sebagai perantara untuk menghubungkan website dengan sejumlah aplikasi yang berbeda, baik dalam platform yang sama, maupun lintas platform. Dengan mengandalkan API, proses membangun website menjadi lebih mudah karena kamu tidak harus selalu menambahkan data secara manual ketika ingin menggunakan fitur tertentu.
Manfaat API
Setelah mengetahui apa itu API, kamu juga harus tahu manfaatnya sehingga semakin mantap untuk menggunakannya. API mendukung tujuan besar pembangunan website untuk menarik banyak pengunjung dalam hal kemudahan, dalam menghadirkan banyak fitur fungsional. Website akan cenderung lebih diminati ketika kamu memberikan banyak fitur menarik dan bermanfaat, bukan? Jika harus diuraikan, berikut ini manfaat penggunaan API untuk pengembangan website kamu:
– Membangun Aplikasi Fungsional dengan Cara yang Mudah
Website akan ramai pengunjung, tidak hanya karena ada konten yang berkualitas, tapi juga fitur dan aplikasi yang praktis dan menarik. Keberadaan API membuat kamu tidak harus menambahkan data secara manual ketika ingin menambahkan aplikasi atau fitur tertentu. Semua akan berjalan secara cepat dan otomatis dengan bantuan perangkat ini.
Contoh nyata manfaat API bisa kamu simak di aplikasi layanan ojek online. Perusahaan tidak perlu membuat aplikasi peta secara manual, karena API Google Maps bisa segera dipasang. Cara ini akan membuat pengguna lebih mudah mengakses peta secara otomatis pada aplikasi ojek online karena sudah diintegrasikan dengan peta google.
– Proses Kerja yang Lebih Efisien
Keberadaan API membuat para developer tidak perlu berkomunikasi secara langsung dengan aplikasi lain yang dibutuhkan. Sebagai perantara, API mampu bekerja dan dapat dipercaya sebagai penghubung, sehingga proses kerja dalam pengembangan website berlangsung lebih cepat, praktis dan efisien. API bahkan bisa sangat diandalkan ketika kamu ingin menghubungkan aplikasi lintas platform tanpa harus melewati prosedur yang berbelit-belit.
Dengan mengetahui apa itu API, pengembang bisa memanfaatkannya untuk memudahkan pemesanan tiket pesawat online secara praktis, dan tidak perlu membuat pengembang kerepotan. Sebab kamu tidak harus melakukan komunikasi manual soal update harga atau ketersediaan tempat duduk. Integrasi secara otomatis membuat data-data yang dibutuhkan tersedia secara otomatis dan memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cepat.
– Efektif Meringankan Beban Server
API mencegah kamu menyimpan semua data website dalam server pribadi dan ini sangat efektif untuk meringankan beban server. Ketika web sudah terhubung dengan sejumlah aplikasi dan fitur, API bertugas mengupdate data terbaru dari server aplikasi asal. Dengan cara kerja semacam ini, risiko down semakin kecil karena server kamu tidak terlalu berat beban kerjanya.
Jenis-Jenis API
Pengetahuan tentang Apa itu API harus didukung dengan informasi detail lain, termasuk jenis-jenis API. Sebab berdasarkan hak aksesnya, API bisa dibedakan menjadi empat jenis, sebagai berikut:
– Open API
API jenis ini bisa digunakan secara dinamis, karena sebagaimana namanya, ia bisa digunakan oleh siapapun untuk penggunaan lintas platform. Open API juga relatif mudah untuk akses penggunaannya. kamu hanya perlu registrasi terlebih dahulu, atau langsung memanfaatkan fitur yang tersedia via aplikasi. Contoh Public API yang paling populer adalah API untuk data COVID 19, atau pemasangan Google Map di website untuk menegaskan lokasi bisnis kamu.
– API Privat
Seperti namanya, akses penggunaan untuk API ini bersifat terbatas, dan tidak terbuka untuk umum. API biasanya sudah dirancang khusus untuk keperluan yang eksklusif, misalnya untuk website internal perusahaan atau untuk pengembangan aplikasi tertentu. Sebagai contoh, beberapa aplikasi mobile menggunakan API untuk akses tertentu bagi pengguna, atau API pada back end yang digunakan untuk mengakses front end pada website tertentu.
– Partner API
Pengelola website bisa mengakses API jenis ini dengan terlebih dahulu mendapatkan izin kemitraan. Hampir mirip dengan Open API, tapi kamu mungkin harus menyepakati syarat dan ketentuan tertentu untuk bisa menggunakannya pada website kamu. Contoh Partner API yang paling populer adalah API Pinterest.
– Composite API
API jenis ini memungkinkan website kamu untuk mendapatkan berbagai jenis data dalam sekali akses. Proses pembangunan website pun berlangsung lebih cepat dan mudah karena API sudah menyimpan data dari berbagai server dan hosting pada satu tempat khusus. Ini tentu saja akan sangat menghemat waktu dan tenaga, dan proses pembangunan web akan berlangsung lebih cepat.
Arsitektur API
Pemahaman tentang apa itu API juga harus dilengkapi dengan arsitekturnya. Ini berkaitan dengan jenis data dan bahasa pemrograman yang dikirim. Di antaranya RPC yang membuat komunikasi antara klien dan server lebih sederhana, atau SOAP yang menggunakan XML sebagai media penyimpanan data di dokumen. Arsitektur lainnya adalah REST, di mana kamu tidak perlu menggunakan coding yang kompleks sehingga penggunaannya jauh lebih mudah.
Cara Kerja API
Bagaimana API bekerja? Seperti perantara, ia bertugas sebagai juru bicara pengguna, lalu menyampaikan apapun permintaan dan kebutuhanmu dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. API semacam asisten yang bisa memudahkan para developer, sehingga kamu tidak perlu selalu membuat data sendiri untuk membuat konten dan fitur yang diinginkan. Melalui API, kamu bisa mendapatkan data data dari platform lain secara praktis dengan prosedur yang sederhana.
Sebagai gambaran soal alur kerjanya, mula-mula pengguna mengandalkan API untuk mengakses aplikasi tertentu. Selanjutnya, API akan mengirimkan request ke server aplikasi yang dituju. Nantinya, server akan memberikan respons ke API, lalu perangkat ini akan segera menyampaikan respons tersebut ke aplikasi.
Contoh Penggunaan API
Contoh penggunaan API yang paling populer adalah API Qantas, di mana banyak developer menggunakannya untuk memudahkan visitors dalam melakukan pemesanan tiket penerbangan langsung di website mereka. API Google Maps juga sering terlihat di banyak website, di mana semua pengguna bisa menamilkan lokasi dengan mudah, akurat dan otomatis. API juga tersedia di Facebook, sehingga pengguna bisa melakukan otomatisasi untuk postingan, data pembayaran, game dan yang lainnya.
Selain mengoptimalkan kinerja website dengan mengetahui apa itu API dan cara kerjanya, kamu juga harus memperhatikan kualitas dan kapasitas hosting. Baik developer pemula maupun yang sudah profesional sebaiknya selektif memilih perusahaan hosting yang tepat. Sebagai rekomendasi terbaik, Kamu bisa beli hosting murah di indocenter.id. Di sini tersedia berbagai jenis paket hosting yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Kamu bahkan berpeluang mendapatkan berbagai layanan terbaik dan berkualitas lainnya.
