Sering mendengar kata malware tapi jarang yang tahu artinya. Bagi sebagian besar orang, malware sama dengan virus, padahal bukan. Memang sama-sama merusak database dan perangkat komputasi. Namun malware bukan virus, malware adalah software yang dengan sengaja memiliki fungsi untuk merusak website, database ataupun perangkat komputasi.
Dengan semakin banyaknya pekerjaan yang menggunakan komputer dan jaringan internet, malware adalah ancaman yang perlu Anda waspadai. Karena sekalinya terkena malware, tidak hanya database website saja yang rusak. Namun software ini juga bisa mencuri data pengunjung. Lalu apa itu malware dan bedanya dengan beberapa software perusak lainnya? Kamu bisa mengetahuinya dalam artikel ini.
Pengertian Malware
Malware merupakan singkatan dari kata “malicious” dan “software”. Yang artinya software yang bermaksud berbuat kejahatan. Namun secara pengertian, yang menjadi definisi dari malware adalah software yang memiliki kemampuan untuk merusak atau mencuri data yang dari perangkat yang terjangkiti.
Untuk bisa membuat malware yang sempurna, memerlukan skill yang bukan biasa-biasa saja. Biasanya pembuat memiliki pemahaman yang baik terkait perangkat lunak dan sistem keamanannya. Meski sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa membantu membuat malware, namun tetap saja memerlukan skill khusus yang tidak ada pada setiap orang.
Malware bisa bekerja saat berada di dalam perangkat keras. Tetapi karena terlalu sulit untuk bisa langsung masuk ke sana, maka pembuat menggunakan jaringan internet sebagai media untuk menyusupkan malware hingga sampai ke perangkat sasaran.
Perbedaan Malware dengan Trojan dan Virus
Sebagian besar orang mengira bahwa virus, trojan, dan malware merupakan hal yang sama. Padahal 3 hal tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja perbedaannya? Berikut informasi selengkapnya.
1. Trojan
Banyak yang mengatakan bahwa trojan merupakan salah satu jenis virus pada komputer. Padahal sebenarnya bukan. Trojan merupakan software yang bisa merusak jaringan, perangkat dan sistem komputer. Tujuannya adalah memperoleh data yang ada dalam log komentar. Seperti password, pin transaksi, dan lain sebagainya.
Trojan tersembunyi dalam program komputer, inilah yang menyebabkan sebagian besar pengguna tidak menyadari adanya ancaman dari dalam perangkat itu sendiri. Trojan biasanya menjelma menjadi executable file yang langsung aktif saat pengguna menjalankannya.
Inilah perbedaan trojan dengan malware. Kalau trojan terselip dalam program komputer. Sedangkan malware merupakan software dari luar yang masuk dalam perangkat melalui jaringan internet.
2. Virus
Jika malware adalah software yang bertujuan untuk merusak dan mencuri data dalam perangkat, berbeda lagi dengan virus. Fungsi virus lebih pada merusak file yang ada di dalam perangkat.
Virus merupakan perangkat lunak yang paling populer di semua kalangan. Baik para ahli IT maupun user perangkat komputasi biasa. Virus adalah perangkat lunak yang bertujuan untuk merusak data atau file apapun yang ada di dalam komputer.
Pelaku menyebarkan virus melalui lampiran email. Bisa juga bersembunyi pada file unduhan atau perangkat lunak bajakan dari internet. Lalu menyebar pada perangkat komputer dan merusak file apapun yang menjadi sasarannya. Maka dari itu, jangan membuka email dari pengirim yang mencurigakan. Atau mengunduh software bajakan yang tidak jelas siapa pembuatnya.
Sebenarnya software yang menjadi tumpangan untuk menyebarkan virus bisa terdeteksi. Karena menggunakan nama file yang tidak jelas. Namun sayangnya, hanya mereka yang paham saja yang bisa mendeteksi software atau file virus yang ada di internet.
3. Malware
Jika membandingkannya dengan virus atau trojan, malware merupakan perangkat lunak yang lebih berbahaya. Tidak hanya menyebabkan kerusakan pada perangkat komputer dan website. Tapi juga bertujuan untuk memata-matai sebuah sistem. Korbannya tidak hanya komputer saja, tapi juga banyak server dan website yang menjadi sasaran software ini.
Pelaku menyebarkan software jahat ini dari internet. Seperti halaman situs website, email, hingga pesan pribadi. Maka dari itu, jika kamu pemilik salah satu situs website atau sering berselancar di internet, tetap waspada.
Jangan mudah tergiur membuka situs yang mencurigakan. Karena bisa jadi itu merupakan pancingan malware untuk merusak atau mencuri data yang ada pada website dan perangkat.
Cara Kerja Malware
Plugin dan tema adalah media yang sering menjadi perantara untuk menyebarkan malware pada sebuah website. Ada beberapa kemungkinan yang bisa pelaku lakukan untuk menjalankan aksinya :
A. Melalui Plugin
Plugin merupakan salah satu tool yang berfungsi untuk memaksimalkan fungsi website. Membuat performa website bisa lebih maksimal sesuai dengan kegunaannya. Menawarkan berbagai fitur menarik untuk mempermudah mengelola website.
Sayangnya, tidak semua plugin yang tersedia sudah aman. Banyak juga plugin-plugin bajakan yang tidak jelas. Seperti halnya Nulled Theme dan Nulled Plugin. Pelaku sering kali menyisipkan kode program yang bertujuan merusak website, server, maupun perangkat yang menjadi sarana untuk mengaksesnya.
Untuk menghindari resiko serangan malware, sebaiknya gunakan plugin terpercaya yang selalu di-update secara berkala. Update tidak hanya meningkatkan fungsi dan fitur plugin saja. Tapi juga meningkatkan keamanan agar tidak mudah bagi malware untuk menyusup.
B. Tema
Siapa yang tidak tertarik jika mendapat penawaran tema yang menarik dengan harga murah atau bahkan gratis. User yang tidak paham akan langsung menerima tanpa banyak berpikir terkait ancaman bahayanya. Padahal, tema menarik dengan harga murah atau bahkan gratis adalah cara pelaku menyusupkan software perusak.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari tema yang mengandung software jahat ini? Jangan mengambil tema dari situs yang tidak terpercaya. Gunakan tema premium dan berbayar dari situs resmi. Boleh saja menggunakan tema gratisan asal dari situs yang bisa Anda percayai. Memang tidak 100% aman. Tapi bisa mengurangi risiko terpapar malware, virus, atau trojan.
C. Perangkat Desktop
Berhati-hatilah ketika akan menginstal tema, plugin, atau software apapun pada perangkat desktop. Karena bisa jadi software tersebut ada malware yang telah menyusup ke dalamnya. Ketika kamu melakukan instalasi pada perangkat, maka software penyusup ini akan langsung menyebar ke semua file dan data base yang ada pada perangkat. Termasuk website yang aksesnya menggunakan perangkat tersebut.
Pelaku menyusupkan program backdoor di dalamnya. Program ini memungkinkan pelaku untuk mengakses sistem komputer dari jarak jauh.
Tips Menghindari Malware
Ancaman malware memang ada dimana-mana. Kamu bisa melakukan beberapa langkah untuk menghindarinya. Seperti selalu meng-update operating system dan scan perangkat secara berkala. Hindari penggunaan WiFi tanpa password yang tersedia di tempat umum. Karena keamanan WiFi umum lebih lemah dan mudah tersusupi malware.
Jangan lupa untuk membackup file. Baik file perangkat maupun file website. Mengantisipasi agar file tidak hilang jika tiba-tiba software jahat menyerang. Selalu tingkatkan kesulitan password. Ini juga akan membantu mempersulit hacker untuk mengakses website tanpa izin.
Dan satu lagi. Gunakan penyedia jasa hosting yang kredibel. Karena salah satu penyebab serangan malware adalah penyedia jasa hosting yang tidak kredibel. Jasa hosting yang kredibel akan selalu memberikan layanan keamanan website terbaik dengan yang meng-upgrade secara berkala. Mencegah agar malware, virus, atau bahkan trojan tidak mudah menyusup pada website.
Kamu Butuh Jasa Hosting yang Kredibel!
Untuk menghindari malware sebagai perusak website kamu, kamu butuh jasa hosting yang tepat dan kredibel. Lalu dimana mencari jasa hosting yang kredibel? Salah satu penyedia hosting terbaik yaitu Indocenter. Jasa layanan hosting yang kredibel dan terpercaya. Kamu bisa beli hosting murah di Indocenter dengan kualitas yang baik.